Nasril Bahar: Penurunan Angka Kemiskinan BPS Diragukan

Tidak masuk di akal angka kemiskinan kita menurun, karena tingkat angkatan kerja yang menganggur cukup tajam”, katanya usai menghadiri dialog pendidikan yang digelar oleh Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN) di gedung Gelanggang Olah Raga Medan, Sabtu.
Atau dari 39,30 juta orang pada Maret 2006 menjadi 37,17 juta orang pada tahun ini. Selain itu jumlah penduduk miskin di pedesaan turun tajam sebesar1,2 juta orang sedangkan di perkotaan hanya turun sebesar 0,93 persen.
Nasril mengatakan, angka yang disajikan itu tidak relevan dengan kondisi perekonomian yang ada saat ini seperti pergerakan sektor riil yang masih melemah, target penyaluran kredit perbankan yang masih kecil, tingkat produktivitas pertanian di pedesaan yang terus menurun.
“Satu-satunya indeks pertumbuhan perekonomian kita yang meningkat cukup tajam hanya portofolio”, ujarnya.
Data penduduk miskin itu, menurut dia, perlu diteliti kembali dan perlu ada data pembanding sehingga kinerja pemerintahan yang sekarang bisa terukur, akurat dan pasti. “Karna banyak contoh data BPS seperti data pupuk, beras dan kebutuhan lain yang tidak sesuai dengan kondisi dilapangan”, tegasnya.
Selain itu, pemerintah bisa saja melakukan permainan retorika data melalui BPS untuk menutupi kelemahan pemerintahan saat ini.
“Menghadapi pilpres 2009, bukan tidak mungkin untuk menutupi janji politiknya saat kampanye ditampilkan dengan data BPS saat ini”, kata politisi Partai Amanat Nasional (PAN) asal daerah pemilihan Sumatera Utara itu.
Antara
Sabtu, 24 November 2007
Leave a Comment